Header Ads

ads header

Breaking News

BAB VI. Al Quran Adalah Mu'jizat Nabi Muhammad | Al Quran Hadits X Sem 2

 

BAB VI

AL-QUR’AN KEBENARAN BERLAKU SEPANJANG ZAMAN

 


A.    KEBENARAN AL-QUR’AN BERLAKU SEPANJANG ZAMAN

Al-Qur’an yang kita gunakan sekarang sudah sedemikian rupa adanya. Tercetak dengan rapi pada sejilid kertas dengan berbagai tanda baca dan hiasan di dalam maupun di luarnya. Dengan terjemahan dan keterangan-keterangan penunjang dan berbagai variasinya. Atau berupa tulisan di layar-layar computer/laptop dan handphone atau peralatan lainnya. Dalam bentuk aplikasi tersendiri maupun include di berbagai lamanlaman internet.

Al-Qur’an juga diperdengarkan dalam berbagai acara perkumpulan, baik acara keagamaan, bisnis, sosial maupun pemerintahan. Berbagai penggalan al-Qur’an juga sering kita dengar dari para penceramah, motivator dan terutama para ulama setiap mereka berpidato. Pernahkah kita berpikir bagaimana mereka menggunakan kutipankutipan al-Qur’an dalam setiap pembicaraan mereka? Mari kita belajar struktur al-Qur’an dan cara mencari dan menggunakannya.

1.      Komposisi dan Pembagian Al-Qur’an

Dalam bab sebelumnya tentang kemukjizatan al-Qur’an, kita pernah belajar bahwa salah satu keunikan kemukjizatan al-Qur’an adalah keunikannya yang tidak bisa ditiru oleh siapa pun. Banyak rahasia yang masih belum terungkap dalam alQur’an. Sekarang mari kita bedah tentang struktur al-Qur’an dan hal-hal yang biasa digunakan oleh para pembelajar al-Qur’an untuk mengkajinya. 

Al-Qur’an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Imam Hafs}, 6262 ayat menurut riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat Warsy. Secara tradisional bahkan lebih mudah di katakan bahwa al-Qur’an terdiri dari 6.666 ayat. Pendapat ini pernah disampaikan dalam bab sebelumnya. Secara umum, alQur’an terbagi menjadi 30 bagian yang dikenal dengan nama juz. Pembagian juz memudahkan mereka yang ingin menuntaskan pembacaan al-Qur’an dalam kurun waktu 30 hari. Pembagian ini paling terkenal karena digunakan seluruh dunia dan di tandai dengan jelas oleh setiap percetakan dan penerbit al-Qur’an.

Terdapat pembagian lain yang disebut manzil, yang membagi al-Qur’an menjadi 7 bagian. Manzil   Ù…َÙ†ْزِÙ„ dalam bahasa Arab juga biasa diartikan tempat istirahat, secara istilah disini adalah sebuah sistem pembagian pembacaan al-Qur’an untuk memudahkan penyelesaian (pengkhataman) al-Qur’an selama tujuh hari (seminggu).

2.      Makkiyah dan Madaniyah

Secara garis besar, Rasulullah saw. menerima wahyu di Makkah sebelum hijrah dan di Madinah setelah hijrah. Para ulama kemudian mengkategorikan ayatayat yang diterima sebelum hijrah sebagai Makkiyah dan yang diwahyukan setelah hijrah sebagai Madaniyah meskipun diwahyukan di Makkah seperti pada waktu haji wada.’ Namun ada juga ulama yang berpendapat bahwa Makkiyah adalah ayat-ayat yang diterima Rasulullah saw. di Makkah meskipun setelah hijrah ke Madinah, sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang diterima Rasulullah saw. di Madinah. Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah dianggap lebih tepat, sebab terdapat surah Madaniyah yang turun di Makkah.

Ciri-ciri Makkiyah antara lain:

a.       Surat-surat pendek

b.      Ayat-ayatnya pendek-pendek

c.       Membahas prinsip keimanan dan akhlak

d.      Ayat yang jika dibaca, maka disunnahkan kepada pembaca dan pendengarnya untuk melakukan sujud (ayat Sajdah)

e.       Terdapat kata kalla(disebut 33 kali)

f.       Kisah nabi-nabi dan umat-umat terdahulu (kecuali surah al-Baqarah)

g.      Kisah Nabi Adam a.s. dan Iblis (kecuali surah al-Baqarah)

h.      Pembukaan surah berupa huruf-huruf lepas, seperti qaf, s}ad, alif-lam-mim-ra, aliflam-mim (kecuali surah al-Baqarah dan surah Ali ‘Imran)

i.        Cenderung puitis, menyentuh hati dan banyak terdapat kesamaan bunyi

j.        Contoh surat al-ikhlas}, surat an-nas dan surat al-falaq 

Ciri-ciri Madaniyah antara lain:

a.       Surat dan ayatnya panjang-panjang 

b.      Izin untuk perang dan hukum-hukumnya

c.       Rincian hukum tentang hudud, ibadah, undang-undang sipil, sosial, dan hubungan antar-negara

d.      Penyebutan tentang kaum munafik (kecuali surah al-‘Ankabut)

e.       Penyebutan tentang ahli kitab

f.       Ungkapannya tenang, cenderung prosais, yang ditujunya adalah akal pikiran

g.      Banyak mengemukakan bukti dan argumentasi mengenai kebenaran-kebenaran agama.

h.      Contoh : Surat  al-Baqarah dan Ali ‘Imran

3.      Maqra ’ atau ruku’

Maqr a ’ adalah sub pembahasan dalam al-Qur’an yang pada al-Qur’an model lama biasanya ditandai dengan huruf ain (ع) di sisi kiri atau kanan halaman alQur’an. Sub pembahasan ini juga biasa disebut sebagai ruku’ dinisbatkan kepada ruku’ salat karena dahulu biasanya dibaca setelah al-Fatihah sebelum rukuk pada waktu salat.

Setiap maqr a ’ atau ruku’ biasanya berisi satu sub pembahasan tertentu. Misal pembahasan tentang kisah Nabi Musa, pembahasan tentang Nabi Yusuf, pembahasan tentang akhirat dan lain sebagainya. Maqr a' juga biasa digunakan oleh para qari atau qariah ketika membackan ayat-ayat al-Qur’an pada acara-acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan acara-acara keagamaan lainnya.

4.      Lafaz B asmalah

Lafaz Bismillahirrahmanirrahim merupakan ciri di hampir seluruh pembuka surah di al-Qur’an selain Surah at-Taubah. Walaupun demikian, terdapat 114 lafaz Bismillahirrahmanirrahim yang setara dengan jumlah 114 surah dalam al-Quran, oleh sebab lafaz ini disebut dua kali dalam Surah an-Naml, yakni pada bagian pembuka surah serta pada ayat ke-30 yang berkaitan dengan sebuah surat dari raja Sulaiman kepada ratu Saba.

5.      Mu’jam (Kamus kumpulan)

Untuk mencari ayat-ayat yang berhubungan dengan suatu istilah tertentu, biasanya digunakan kamus khusus al-Qur’an yang biasa disebut sebagai mu’jam . Kamus-kamus al-Qur’an ini biasa menggunakan daftar istilah untuk mengumpulkan daftar bahasan-bahasan tertentu dalam al-Qur’an. Di antara kitab-kitab kamus alQur’an yang terkenal adalah Kitab al-Mu’jam al-Mufahras Lialfazi al-Qur’an al- Karim karya Syekh Muhammad Fuad Abdul Baqi dan al-Mu'jam al-Mufahras li- Ma’ani al-Qur’an al-Karim karya Muhammad Bassam Rusydi al-Zain.


Tidak ada komentar