Bab III. Kemu'jizatan Al Qur'an
Amati link video dibawah ini Kemudian masing masing kelompok mencari dan menuliskan Ayat & Kandungan serta berikan penjelasan tentang fenomena tersebut
1. Sidik Jari https://youtube.com/shorts/YLuIZu9MGVE?si=5o8RxlHYAowfC5fR
. 2. Dua Laut Yang Bertemu tapi Tidak Menyatu https://youtube.com/shorts/BljpFkZEfkQ?si=sGyRBW9Ha3bYEF1i
3. Api di Dasar https://youtu.be/0yzP2jMYRlQ?si=sYeA0wUCeFDUMDUX
4. Sungai Di Dasar Laut https://youtu.be/19LPA0A8VbI?si=hUsa7C2FSPZzebwM
Mukjizat Alquran berlangsung sejak Alquran itu diwahyukan kepada Rasulullah saw. Dalam sejarah banyak dicatat usaha-usaha orang Arab untuk menandingi Alquran sebagaimana dilakukan oleh Musailamah bin Habib yang dikenal dengan nama Musailamah al-Kazzab dariBani Hanifah, salah satu suku terbesar dijazirah Arabdengan wilayah domisili di Yamamah. Namun usahanya tidak membuahkan hasil apa-apa
Mukjizat Alquran adalah suatu hal atau peristiwa luar biasa pada Alquran yang terjadi melalui nabi Muhammad SAW, sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada orang yang ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hal yang serupa, namun mereka tidak mampu melayani tantangan tersebut. Adapun ilmu yang mempelajari kemukjizatan Alquran dinamai “Ilmu I’jazil Quran”.
Para ulama berbeda pendapat tentang aspek-aspek yang dikaji dalam “I’jazil Quran”, namun jika disimpulkan meliputi aspek kebahasaan, aspek berita-berita ghaib, aspek hukum (syari’at), dan aspek ilmu pengetahuan. Ulama yang memulai kajian ini adalah al-Jahiz (w. 225 H) dalam bukunya Nazhm al-Quran dan Abu Abdillah Muhammad bin Yazid al-Wasithi (w. 306 H) dalam bukunya I’jaz al-Quran, lalu tokoh-tokoh dari kalangan Muktazilah antara lain Abu Ishaq Ibrahim bin Sayyar Al-Nazhzham dengan mengajukan konsep “Shirfah” yang mengatakan bahwa kemukjizatan Alquran itu pada faktor di luar Al-Qur’an, yaitu keikutsertaan Allah dalam melindungi keotentikan dan purifikasi Al-Qur’an. Menurut konsep ini sejatinya orang Arab mampu menandingi Alquran, tetapi Allah SWT memalingkan kemampuan itu (sharfah), sehingga mereka tidak bisa menandinginya.
Konsep tersebut mendapat tantangan dari ulama lainnya, antara lain al-Khattabi. Ia berpendapat bahwa mukjizat Alquran terletak pada Alqurannya itu sendiri baik dari gaya bahasanya maupun isi kandungannya. Perdebatan ini sangat menarik untuk dikaji sehingga melahirkan berbagai ilmu pengetahuan.
Aspek kemukjizatan Alquran lainnya yang sekarang banyak dibicarakan adalah kemukjizatan dalam aspek ilmu pengetahuan. Alquran adalah kitab yang mengandung kebenaran dalam berbagai bidang ilmu khususnya sains, yang pada saat diturunkannya, ilmu-ilmu tersebut belum ditemukan, sehingga pada waktu itu masih berada diluar kemampuan manusia untuk mengungkapnya. Pada masa sekarang dengan banyak hasil penelitian yang seuai dengan isyarat-isyarat Alquran menunjukkan tentang kemukjizatan Alquran. Isyarat-isyarat tersebut bersifat global
Kajian tentang kemukjizatan Alquran dalam bidang ilmu pengetahuan bukan dalam kerangka menjustifikasi hasil penelitian ilmiah dengan ayat-ayat Alquran, juga tidak untuk memaksakan penafsiran Alquran hingga seolah-olah berkesesuaian dengan temuan ilmiah. Kajiannya berangkat dari kesadaran bahwa Alquran bersifat mutlak, sedang penafsirannya, baik dalam perspektif tafsir maupun perspektif ilmu pengetahuan, bersifat relatif.
Akhir-akhir ini banyak diberitakan penemuan-penemuan ilmiah yang ada relevansinya dengan mukjizat Alquran, antara lain dilakukan kelompok peneliti Jepang yang meneliti bahan zat methalonids. Zat protein yang dikeluarkan oleh otak manusia dan hewan dengan porsi yang sedikit mengandung bahan belerang, oleh sebab itu bahan tersebut memungkinkan larut dengan sangat mudah bersama zinc, besi dan posfor.Zat methalonids sangat penting bagi tubuh manusia dan dapat mengurangi kolesterol. Selain itu, zat ini juga berguna untuk menguatkan jantung dan memperkuat sistem pernapasan.
Zat methalonids diproduksi dalam jumlah yang lebih banyak setelah usia 15 tahun hingga 35 tahun. Setelah usia ini hingga usia 60 tahun, produksi zat ini akan berkurang kembali. Dengan demikian, zat methalonids termasuk zat langka dalam tubuh manusia. Dalam tubuh binatang, zat ini juga ditemukan sangat sedikit.
Sebuah tim ilmuwan Jepang mencari zat ajaib ini yang memiliki efek terbesar dalam menghilangkan gejala penuaan. Mereka menemukannya hanya pada dua jenis tanaman (buah tin dan zaitun), yang sudah disebutkan dalam al-Quran sejak berabad-abad lalu.
Tidak ada komentar