BAB I. Hakikat Penciptaan Manusia | Quran XI Sem. 1
QS. Al-mukminun ayat 12 - 14 proses penciptaan manusia
وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ
مِن سُلَٰلَةٖ مِّن طِينٖ ١٢ ثُمَّ
جَعَلۡنَٰهُ نُطۡفَةٗ فِي قَرَارٖ مَّكِينٖ ١٣ ثُمَّ خَلَقۡنَا ٱلنُّطۡفَةَ
عَلَقَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡعَلَقَةَ مُضۡغَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَٰمٗا
فَكَسَوۡنَا ٱلۡعِظَٰمَ لَحۡمٗا ثُمَّ أَنشَأۡنَٰهُ خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ
أَحۡسَنُ ٱلۡخَٰلِقِينَ ١٤
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (QS. al-Mukminun 12-14
Al-quran secara gamblang telah
menjelaskan proses pembentukan embrio manusia. Alquran telah berbicara tentang
pertumbuhan janin di dalam perut ibu fase demi fase, padahal janin dan
pertumbuhannya tidaklah terlihat dengan mata kepala dan tidak mungkin juga dijelaskan
hanya dengan duga dan kira.
Pada ayat 12, dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari saripati yang berasal dari tanah.
Selanjutnya, pada ayat 13, dengan kekuasaan Allah Swt. saripati yang berasal dari tanah tersebut
dijadikan menjadi nuthfah
(air mani). Dalam istilah ilmu biologi, air mani seorang laki-laki disebut dengan sel sperma dan
air mani kaum perempuan disebut dengan sel telur (ovum). Dan ketika bertemu dalam proses pembuahan,
keduanya berada dan
tersimpan dalam tempat yang kokoh, yaitu rahim seorang perempuan.
Selanjutnya, pada ayat 14 dijelaskan bahwa ketika telah berada dalam rahim seorang perempuan,
dalam waktu tertentu (40 hari), nuthfah tersebut berkembang menjadi ’alaqah (segumpal
darah), kemudian dalam kurun
waktu tertentu pula (40 hari), ’alaqah tersebut berubah menjadi mudghah (segumpal
daging), lalu selama kurun waktu tertentu (40 hari), mudghah tersebut berubah menjadi
tulang-belulang yang terbungkus daging,
dan akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi anak manusia,sebagaimana telah
disebutkan juga dalam ayat tersebut (”kemudian
Kamimenjadikan dia makhluk yang berbentuk lain”).
Dan
hebatnya adalah ketika al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, pemahaman para ahli terhadap proses
kejadian manusia belum
sampai pada penggambaran yang sangat detail, seperti yang digambarkan pada ayat-ayat di
atas. Justru informasi yang dibawa al- Qur’an yang dengan tepatnya mampu memberikan gambaran sedemikian
detail dan gamblang. Di era perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi,
semua yang digambarkan oleh al-Qur’an, yang kemudian dijelaskan lebih detail oleh Nabi Muhammad saw.
semuanya terbukti benar.
Ini menunjukkan bahwa al-Qur’an adalah wahyu Allah Swt. Dan isi kandungannya adalah kebenaran hakiki dan bersifat mutlak (absolute).
Tidak ada komentar